Header Ads

Header ADS

Waspadai Penyakit yang Sering Muncul Pasca Lebaran

 

Momen lebaran identik dengan makan enak seperti makanan khas lebaran mulai dari ketupat, opor ayam, rending, hingga kue kering khas lebaran yaitu nastar dan kastengel. Sehingga tidak heran ancaman berat badan naik mengintai setelah lebaran usai. Memang lezat makanan yang disebutkan di atas, tapi umumnya mengandung banyak kalori, lemak, gula, dan garam yang bisa menyebabkan penyakit apabila konsumsinya berlebihan.

Berikut beberapa penyakit yang perlu diwaspadai setelah lebaran :

1.   Flu dan Batuk

Minuman yang disajikan saat lebaran biasanya cenderung manis dan dingin (ditambah es). Meskipun menyegarkan, minuman ini bisa menyebabkan flu dan batuk jika dikonsumsi secara berlebihan.

2.   Kadar Kolesterol dan Gula Darah Meningkat

Kondisi ini terjadi jika kita mengonsumsi terlalu banyak makanan manis dan berlemak. Sebab, makanan tersebut bisa meningkatkan kadar kolesterol dan gula dalam darah, sehingga meningkatkan risiko terjadinya diabetes. Patut diwaspadai, kadar kolesterol yang tinggi juga bisa menyebabkan rasa sakit di dada bagian depan atau pada lengan. Ini biasanya terjadi ketika kamu mengalami stres atau melakukan kegiatan fisik yang berat. Jika kamu tidak mengubah pola makan, maka, kolesterol tinggi bisa memicu penyakit stroke dan serangan jantung.

3.   Mag

Mag bisa terjadi akibat perubahan pola makan setelah berpuasa, serta mengonsumsi terlalu banyak makanan pedas saat lebaran. Gejala mag yang biasa terjadi adalah nyeri pada perut bagian atas, mual, muntah, sering bersendawa, nyeri ulu hati, dan kembung pada perut bagian atas.

4.   Diare

Diare bisa terjadi akibat mengonsumsi makanan dan minuman yang terpapar bakteri. Gejala diare yang muncul antara lain sakit perut, feses yang cenderung padat, kram perut, hingga meningkatkan frekuensi bang air besar (BAB).

5.   Hipertensi

Jika kamu memiliki riwayat penyakit darah tinggi (hipertensi), sebaiknya hindari makanan yang berlemak. Sebab jika semakin parah, hipertensi bisa membuat pengidapnya mengalami pusing, sakit kepala, mual, kelelahan, hingga penglihatan buram.

6.   Radang Tenggorokan

Radang tenggorokan bisa terjadi akibat terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas. Gejala yang muncul antara lain rasa sakit pada tenggorokan,  sakit saat menelan, dan sakit kepala yang hebat.

7.   Asam Urat Naik

Beberapa keluarga memiliki tradisi menghidangkan hidangan olahan jeroan seperti ati, usus, paru, atau daging merah berlemak. Makanan tersebut tinggi purin dan bisa meningkatkan kadar asam urat apabila dikonsumsi berlebihan. Kadar asam urat bisa semakin melonjak apabila konsumsi makanan di atas dibarengi dengan mengemil keripik emping.

Demi mencegah beberapa penyakit setelah lebaran, sebaiknya mengendalikan hawa nafsu setelah berpuasa selama sebulan. Berikut beberapa cara menjaga kesehatan setelah lebaran yang bisa dilakukan.

1.   Perhatikan porsi menu makanan lebaran

Sebagian besar orang akan gelap mata saat tersedia banyak hidangan di meja makan. Tapi, jangan sampai lepas kendali mengontrol nafsu makan agar berat badan tidak melonjak setelah puasa karena makan berlebihan. Caranya dengan makan dengan penuh kesadaran sesuai dengan kebutuhan asupan, sehingga Anda bisa terhindar dari makan berlebihan. Sebaiknya menu lebaran dimakan sekali saja.

2.   Imbangi dengan sayur dan buah-buahan

Umumnya saat lebaran tersedia banyak camilan tinggi gula dan lemak seperti nastar nanas, kue keju, opor ayam. Untuk mengimbanginya, jangan lupa makan serat dari sayur, buah-buahan, dan biji-bijian. Sayur-sayuran dan biji-bijian tinggi serat dapat mencegah makan berlebihan. Sedangkan buah-buahan dapat mengontrol keinginan mengonsumsi asupan manis seperti minuman es bersirup dan kue kering.

3.   Sempatkan olahraga ringan

Meskipun sedang merayakan lebaran, jangan lupa untuk menyempatkan olahraga ringan setidaknya 30 menit di pagi atau sore hari. Olahraga dan menjaga pola makan saat lebaran  bisa mengurangi risiko masalah kesehatan seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, sampai berat badan naik.

Sumber : dirjen kesehatan.com

No comments

Powered by Blogger.