Fakta tentang Hamil Anggur yang Perlu Dipahami
Pernah mendengar tentang istilah HAMIL ANGGUR? Ini adalah gangguan kehamilan yang terjadi saat sel telur yang dibuahi berkembang menjadi sel tidak normal berupa gelembung putih berisi cairan yang mirip seperti anggur.
Meskipun jarang terjadi, hamil anggur tetap perlu diwaspadai. Pasalnya, gangguan kehamilan ini bisa menyebabkan komplikasi yang membahayakan kesehatan ibu, sehingga perlu ditangani segera. Oleh karena itu, simak fakta-fakta penting mengenai hamil anggur di sini agar ibu bisa mewaspadainya.
Fakta-fakta Hamil Anggur
Ada sejumlah fakta mengenai hamil anggur yang perlu dipahami ibu hamil, yaitu:
1.Disebabkan Oleh Proses Pembuahan yang Tidak Normal
Kehamilan anggur terjadi karena telur dibuahi secara tidak normal. Sel manusia biasanya mengandung 23 pasang kromosom. Pada awal kehamilan normal, sperma dan telur bergabung menjadi satu membentuk embrio dan plasenta yang normal. Sperma memiliki 23 kromosom dan telur memiliki 23 kromosom, sehingga total menjadi 46 kromosom. Kromosom sendiri adalah bagian dari sel yang membawa materi genetik, seperti gen dan DNA.
Namun, pada kasus kehamilan anggur, terdapat set kromosom ekstra yang berasal dari ayah. Ketika hal itu terjadi, sel telur yang sudah dibuahi tidak bisa bertahan hidup. Sel telur biasanya mati beberapa minggu setelah kehamilan.
Hamil anggur bisa terjadi pada wanita mana saja. Namun, jenis gangguan kehamilan ini lebih sering terjadi pada wanita yang hamil di bawah usia 20 tahun dan di atas 40 tahun. Bila ibu pernah mengalami hamil anggur, ibu juga bisa berisiko tinggi mengalami hamil anggur lagi.
2.Jenis Hamil AnggurAda dua jenis hamil anggur, yaitu hamil anggur lengkap dan hamil anggur parsial. Pada hamil anggur lengkap, semua kromosom berasal dari sel sperma. Hal ini disebabkan karena kromosom dari sel telur ibu hilang atau tidak aktif, sehingga sel sperma menggandakan diri.
Sedangkan pada hamil anggur parsial atau tidak lengkap, sel telur ibu tetap ada, tapi ayah menyumbang dua set kromosom. Akibatnya, embrio memiliki 69 kromosom, bukan 46. Hal ini paling sering terjadi ketika dua sperma membuahi sel telur, sehingga menghasilkan salinan tambahan materi genetik ayah.
3.Tanda-tanda Hamil Anggur
Pada awalnya, hamil anggur mungkin terasa sama seperti kehamilan normal. Namun, hamil anggur biasanya bisa menyebabkan tanda dan gejala tertentu, seperti:
- Perdarahan vagina berwarna cokelat tua sampai merah cerah selama trimester pertama.
- Mual dan muntah yang parah.
- Tekanan atau nyeri panggul.
- Terkadang ada kista mirip anggur di vagina.
Bila ibu mengalami tanda atau gejala di atas, bicarakan dengan dokter kandungan ibu. Dokter bisa menemukan tanda-tanda lain untuk mendiagnosis hamil anggur, seperti:
- Pertumbuhan rahim yang cepat atau rahim terlalu besar untuk tahap kehamilan.
- Tekanan darah tinggi.
- Preeklamsia, tekanan darah tinggi setelah 20 minggu kehamilan.
- Kista ovarium.
- Anemia.
4.Hamil Anggur Merupakan Jenis Keguguran
Hamil anggur bisa dianggap sebagai keguguran, karena jenis kehamilan ini tidak bisa dilanjutkan lagi sebagai kehamilan yang normal. Untuk mencegah komplikasi, jaringan plasenta yang abnormal harus segera diangkat.
5.Hamil Anggur Bisa Dicegah agar Tidak Terulang Kembali
Bila ibu pernah mengalami hamil anggur, sebaiknya bicarakan lah terlebih dahulu dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn) sebelum memutuskan untuk hamil kembali.
Dokter ini bisa melakukan ultrasound lebih awal untuk memantau kondisi ibu dan memberi kepastian tentang kehamilan yang normal. Dokter mungkin juga merekomendasikan tes genetik prenatal yang digunakan untuk mendiagnosis hamil anggur.
Sumber : halodoc.com
No comments