Seberapa Penting Balita Minum Susu
Mungkin masih banyak orangtua dari balita hingga anak-anak yang meyakini bahwa susu bermanfaat bagi tubuh. Meskipun susu menjadi sumber protein, kalsium, dan vitamin D yang baik, namun sebenarnya sumber makanan lain juga menyediakan nutrisi ini.
Jika pertanyaannya, apakan balita benar-benar membutuhkan susu? Maka, jawabannya tidak. Menurut Amy Lanou, seorang profesor nutrisi di University of North Carolina di Asheville, kebanyakan orang di dunia tidak minum susu setelah disapih dari ASI, namun tetap mendapatkan nutrisi yang cukup.
Batasan Jumlah Konsumsi Susu pada BalitaPerlu diketahui, balita tidak benar-benar membutuhkan susu dengan jumlah yang terlalu banyak. Namun, apabila Si Kecil merupakan pemilih makanan (picky eater), maka pemberian susu bisa mencegah mereka dari kekurangan gizi. Pada balita, susu diposisikan sebagai makanan pendamping, bukan makanan utama. Sebab, nutrisi utamanya ada pada makanan padat yang bergizi.
American Academy of Pediatrics merekomendasikan balita 12 hingga 12 bulan untuk mengonsumsi 2 - 3 cangkir susu perhari dan anak-anak usia 2 hingga 5 tahun minum 2 - 2,5 cangkir susu rendah lemak atau susu skim per hari.
Perlu dipahami, susu bukan kunci utama untuk tumbuh kembang anak yang sehat. Banyak anak tumbuh sehat tanpa meminumnya. Tentu saja dengan selalu memberikan makanan sehat, bergizi, dan bernutrisi tinggi sebagai makanan utama.
Jika balita dibesarkan dalam lingkungan tanpa susu karena alergi, maka orangtua dapat memenuhi kebutuhan gizinya dengan cara lain. Kalsium bisa ditemukan dalam sayuran tertentu, dan lemak serta protein ditemukan di banyak bahan makanan. Cara memastikan kecukupan kalsium dalam makanan balita, tawarkan berbagai jenis ikan, sayuran berdaun hijau tuan, atau sereal yang diperkaya.
Untuk lemak ekstra, kacang-kacangan, minyak nabati, dan alpukat adalah pilihan yang enak. Dan ikan daging, telur, dan tahu semuanya memberikan banyak protein untuk balita yang tidak minum susu.
Risiko Jika Balita Terlalu Banyak Minum SusuMeskipun susu adalah minuman bergizi untuk balita, mengonsumsi susu terlalu banyak justru bisa jadi tidak sehat. Di bawah ini adalah risiko utama jika terlalu banyak minum susu:
1. Sembelit
Salah satu masalah umum yang terjadi saat balita terlalu banyak minum susu adalah sembelit. Susu memang mengenyangkan, namun tidak mengandung serat. Hal ini membuat anak-anak mengalami sembelit karena terlalu banyak minum susu dan mengonsumsi lebih sedikit makanan yang mengandung serat. Masalah bisa terjadi jika balita mengonsumsi susu lebih dari 500 gram setiap hari.
2. Anemia Susu
Balita yang minum susu dalam jumlah berlebihan juga berisiko mengalami anemia defisiensi besi. Susu hanya mengandung sedikit zat besi dan tidak dapat menggantikan makanan kaya zat besi dalam makanan. Jika anemia parah, suplemen zat besi mungkin diperlukan.
3. Kebiasaan Makan yang BurukKekhawatiran lain jika balita terlalu banyak minum susu adalah asupan kalori yang berlebihan. Masalah ini diperburuk jika balita terus minum susu utuh melewati usia 2 tahun. Kalori ekstra ini biasanya menyebabkan anak kenyang dan tidak ingin makan makanan yang bergizi lainnya. Atau jika balita masih makan dengan baik, maka kalori ekstra bisa menyebabkan penambahan berat badan.
Sumber : halodoc.com
No comments