Header Ads

Header ADS

Pemkab Mentawai bantu pengukuhan Sikerei untuk kesinambungan budaya

 

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menyiapkan anggaran untuk membantu mengukuhkan Sikerei, yang merupakan tabib atau dukun, guna menjaga kesinambungan budaya asli masyarakat setempat.

"Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai sudah menyiapkan anggaran agar calon-calon Sikerei ini bisa segera dikukuhkan atau diangkat," kata Bupati Kepulauan Mentawai Rinto Wardana Samaloisa saat dihubungi di Kota Padang.

Ia mengatakan kebijakan tersebut dilakukan pemerintah daerah mengingat keberadaan Sikerei yang semakin berkurang.

Dalam catatan pemerintah daerah setempat, saat ini kurang dari 100 orang Sikerei di daerah setempat. Dari jumlah itu, Sikerei yang tergolong kelompok usia pemuda hanya berkisar 20 orang, sedangkan sisanya kelompok usia tua.

Dia mengharapkan bantuan pemerintah untuk mengukuhkan Sikerei menjadi solusi konkret untuk daerah setempat tetap menjaga kesinambungan kebudayaan asli masyarakat Mentawai.

Rencananya, katanya, pemerintah setempat mengukuhkan Sikerei secara bersamaan agar biayanya lebih hemat.

Kebijakan tersebut, kata dia, dilakukan setelah bertemu langsung dengan masyarakat yang mengeluhkan tingginya biaya pengukuhan seseorang menjadi Sikerei. Setidaknya seorang Sikerei harus mengeluarkan biaya Rp50 juta agar bisa dikukuhkan menjadi tabib tradisional Mentawai tersebut.

"Jadi, dengan mengangkat Sikerei-Sikerei baru ini kita harapkan budaya Mentawai tetap terjaga dan tidak punah," ujarnya.

Dia menjelaskan keberadaan Sikerei tidak hanya sebatas tabib atau dukun tradisional, namun lebih dari itu Sikerei sosok yang berperan besar dan bisa menetralisasi situasi ketika terjadi masalah di masyarakat.

Apalagi, katanya, selama ini masyarakat selalu mendengarkan suara mereka karena dianggap sebagai tokoh adat.

Ke depan, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai berencana membentuk Dewan Sikerei yang salah satu tugasnya mengukuhkan atau mengangkat Sikerei baru, melakukan pendataan, termasuk memikirkan kesejahteraan mereka.

Berkaitan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda 2025 di daerah setempat, ia mengatakan, salah satu kesempatan baik agar para pemuda di daerah dengan sebutan "Bumi Sikerei" itu terus melestarikan budaya warisan leluhur.

Salah satu cara bisa dilakukan untuk pelestarian budaya itu, katanya, terus memublikasikan berbagai kreativitas Sikerei ke dunia maya agar eksistensi mereka terus berkesinambungan.

Sumber : antaraaumbar.com

No comments

Powered by Blogger.