Hari Ini Unjuk Rasa Berlanjut, PAUD hingga SMP dikota Padang Belajar Daring
Unjuk rasa akan kembali digelar di Kota Padang hari ini. Dari informasi yang beredar di media sosial, massa aksi berasal dari mahasiswa se-Sumbar dan pekerja. Aksi tersebut menjadi bentuk solidaritas terhadap seruan nasional untuk mendesak reformasi menyeluruh terhadap institusi Polri serta pencopotan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Rencananya, aksi akan berlangsung di di depan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sumbar pada pukul 14.00 WIB. Koordinator lapangan (korlap) ditunjuk dari berbagai kampus.
Seperti Ade dari ITP, Arfan dari UBH, Ibra dari UNP, Hakim dari FH UNAND, Fadli dari STKIP PGRI, dan Zidan dari UIN Imam Bonjol. Mereka menjadi pengendali massa dari masing-masing institusi.
Selain itu, terdapat pula tim paramedis jalanan dan tim kajian dari BEM FH UNAND yang akan memantau dan mencatat dinamika aksi dari sisi hukum dan HAM. Peserta aksi diminta mengenakan pakaian serba hitam, membawa masker atau penutup wajah, serta pakaian ganti.
Terdapat juga imbauan untuk tidak membawa senjata tajam, barang berharga, atau identitas yang dapat mengarah pada pelacakan individu jika terjadi kekacauan.
Menanggapi hal tersebut, Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Susmelawati Rosya menyampaikan kesiapan aparat kepolisian dalam mengawal jalannya aksi.
Dia mengimbau peserta aksi untuk tetap menjaga ketertiban dan keselamatan.
”Kami sudah menerima informasi bahwa akan ada aksi demostrasi kembali. Untuk beberapa tuntutan melihat situasi esok hari (hari ini, red). Bagaimana kejelasan atas tuntutan tersebut,” ujarnya.
Susmelawati sendiri tidak bisa memberikan keterangan banyak atas beberapa tuntutan yang dilayangkan atas aksi unjuk rasa tersebut ke Kapolda Sumatera Barat.
Namun ia mengatakan bahwa Polda Sumbar telah menerima semua informasi terkait aksi unjuk rasa tersebut.
Ia menjelaskan, aparat akan menghormati kebebasan warga negara dalam menyampaikan pendapat di muka umum, selama kegiatan tersebut berlangsung secara damai dan tidak merusak.
Kombes Pol Susmelawati menjelaskan orasi adalah bagian dari hak asasi. Sebagai aparat negara, Polda siap menjadi pengawal hak.
Ia mengajak agar aksi berjalan bermartabat, menjaga keamanan diri, serta menghormati hak orang lain. Agar tidak ada tindakan anarkis yang berpotensi membahayakan masyarakat atau merusak fasilitas umum.
Liburkan Siswa
Mengantisipasi unjuk rasa yang akan terjadi di Kota Padang hari ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Padang menonaktifkan prosesi belajar mengajar di sekolah. Yakni untuk tingkatan PAUD, SD hingga SMP sederajat.
Terkait ini, Disdikbud Padang mengeluarkan Surat Edaran yang ditujukan kepada pengawas PAUD/SD/SMP, kepala PAUD negeri/swasta, kepala SD negeri/swasta, dan kepala SMP negeri/swasta, kemarin.
Dalam surat tersebut, seluruh aktivitas pembelajaran dilaksanakan secara daring dari rumah.
”Kami telah menghubungi kepala sekolah yang ada di Kota Padang, sehingga informasi ini telah sampai kepada kepala sekolah dan wali murid di kota Padang,” sebut Kadisdikbud Kota Padang Yopi Krislova
Yopi mengatakan kebijakan ini diambil untuk mengurangi gesekan antara para siswa sekolah dan peserta aksi.
”Karena ada pergerakan masa kita memastikan keamanan anak-anak kita,” ucapnya.
Ia juga mengimbau orang tua, terutama anaknya yang berada di tingkat SMP sederajat, untuk memantau keberadaan anak selama aksi berlangsung sampai malam hari.
”Karena kita takutnya pergerakan masa yang sampai malam dan anak-anak kita berada atau terlibat dalam aksi demo tersebut untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan dan hal-hal lainnya yang tidak bisa kita pantau,” tutupnya.
Sumber : padek.jawapos.com
No comments