Manfaat Kunyit, Atasi Nyeri Haid hingga Masalah Pencernaan
Suka masakan yang kaya rempah atau minum jamu kunyit turut memberikan manfaat bagi kesehatan Anda. Kunyit bahkan berkhasiat sebagai obat herbal yang membantu pengobatan pasien diabetes. Ada juga khasiat kunyit lainnya, lho.
Kunyit, dengan nama latin Curcuma longa, merupakan tanaman yang berasal dari Asia. Dikenal sebagai salah satu rempah, bagian rimpang dari kunyit sering digunakan sebagai bahan masakan untuk menambah warna, rasa, serta nutrisi pada makanan.
Sebagai salah satu obat tradisional, rempah pewarna kekuningan ini dapat memberikan sejumlah khasiat untuk kesehatan. Khasiat tersebut berasal dari banyaknya kandungan zat gizi dan senyawa aktif dalam kunyit, seperti:
- kurkumin,
- minyak atsiri,
- tanin,
- karotenoid,
- saponin,
- flavonoid,
- alkaloid,
- sterol,
- fenol,
- asam fitat,
- karbohidrat,
- protein,
- lemak,
- serat,
- kalium,
- kalsium,
- zat besi, dan
- vitamin C.
Kandungan tersebut membuat kunyit bersifat antioksidan, anti-inflamasi, antikoagulan, antimikroba, hingga antihepatotoksik yang bermanfaat untuk kesehatan.
Manfaat kunyit bagi kesehatan
1. Meredakan peradangan
Zat aktif kurkumin dalam kunyit adalah antioksidan yang mengandung efek antiradang. Efek ini diketahui berpotensi untuk mengatasi berbagai penyakit yang terkait peradangan. Penyakit peradangan yang dimaksud meliputi sindrom koroner akut, radang sendi, kolitis ulseratif, alergi, dan infeksi. Kurkumin diyakini bekerja memblokir kerja sitokin dan enzim penyebab inflamasi dalam tubuh.
2. Mengobati maag
Kunyit sudah sejak lama populer digunakan sebagai obat gangguan pencernaan alami.
Penelitian dari jurnal Pharmacognosy Reviews mengamati bahwa kurkumin dapat meningkatkan produksi lendir dinding lambung. Lendir inilah yang akan melindungi lambung dari iritan-iritan penyebab peradangan dan luka di lambung yang menimbulkan gejala maag.
3. Mengatasi perut kembung
Melansir laman Mount Sinai, kurkumin dalam kunyit dapat merangsang kantong empedu untuk menghasilkan empedu yang diyakini dapat membantu mengatasi masalah pencernaan. Bukan cuma itu, kunyit juga dinilai dapat mengurangi gejala perut kembung dan bergas pada orang yang menderita gangguan pencernaan.
Jadi, tak heran bila teh kunyit hangat sering digunakan untuk membantu mengatasi perut kembung secara alami.
4. Meredakan gejala IBS (irritable bowel syndrome)
Irritable bowel syndrome (IBS) adalah peradangan usus besar yang menyebabkan masalah BAB jangka panjang, baik itu diare, sembelit, maupun keduanya.
Penelitian dari Singapura yang dimuat dalam Journal of Clinical Medicine memperlihatkan kunyit mengurangi intensitas sakit perut yang disebabkan oleh gejala IBS. Potensi ini berasal dari efek antioksidan dan antiradang kurkumin yang membantu melancarkan kerja otot pencernaan.
5. Manfaat kunyit untuk mengurangi mual
Tak ada penelitian yang secara langsung membuktikan kunyit dapat meredakan mual. Namun, kunyit diketahui memiliki manfaat untuk mengurangi efek samping dari kemoterapi. Adapun mual merupakan salah satu efek samping yang umum terjadi dari pengobatan kanker tersebut.
6. Meredakan nyeri haid
Wanita Indonesia mungkin sudah akrab dengan jamu kunyit asam yang dapat membantu meredakan nyeri haid. Ternyata, manfaat ini bukan sekadar ajaran nenek moyang saja, lho!
Kandungan kurkumin kunyit memiliki khasiat pereda nyeri alami (analgesik) yang bekerja dengan melemaskan kontraksi rahim penyebab perut kram. Artinya, bahan alami ini dapat membantu mengurangi nyeri yang terkait dengan haid, baik itu dismenor maupun premenstrual syndrome (PMS).
7. Manfaat kunyit untuk menurunkan berat badan
Kurkumin kunyit berfungsi menekan respons peradangan pada sel tubuh. Efek peradangan ini diketahui dapat membantu mengatasi peradangan metabolik yang terkait dengan obesitas. Selain itu, kurkumin juga memiliki efek antioksidan serta dapat menghambat proses diferensiasi adiposit (sel-sel kaya lipid/lemak).
Dengan ragam cara tersebut, kunyit diketahui dapat mendukung penurunan berat badan serta mengurangi kejadian penyakit terkait obesitas.
8. Mengendalikan gula darah
Jika Anda punya diabetes, tidak ada salahnya mencoba pengobatan alami untuk mengendalikan gula darah agar tetap stabil. Salah satu yang bisa Anda coba adalah kunyit.
Kurkumin dalam kunyit berpotensi mampu menurunkan kadar glukosa dalam darah serta meningkatkan fungsi insulin, sehingga membuat gejala diabetes lebih mudah ditangani. Hal ini juga membantu menurunkan risiko komplikasi terkait diabetes yang diakibatkan oleh peradangan.
9. Meningkatkan daya ingat
Studi yang diterbitkan di The American Journal of Geriatric Psychiatry menemukan fakta tentang manfaat kunyit bagi kesehatan lansia. Menurut studi tersebut, minum 90 mg kurkumin dua kali sehari selama 18 bulan dapat membantu meningkatkan daya ingat pada lansia yang tidak mengalami demensia.
Hal ini diyakini karena sifat antioksidan pada kurkumin serta peradangan otak yang berkurang membuat penurunan neurokognisi (kemampuan berpikir dan bernalar) hanya terjadi minim.
10. Mengatasi depresi
Kunyit juga ternyata dapat bermanfaat untuk penderita depresi. Kurkumin dalam kunyit diketahui sama efektifnya dengan obat fluoxetine dalam mengurangi gejala depresi. Kurkumin juga dapat meningkatkan kadar serotonin dan dopamin yang merupakan bahan kimia di otak yang mengatur suasana hati dan fungsi tubuh.
11. Mengobati dan mencegah kanker
Kandungan kurkumin dalam kunyit memang punya banyak khasiat. Salah satunya, yaitu memiliki efek antikanker. Melansir NutritionFacts.org, kurkumin berpotensi memiliki kemampuan untuk membunuh sel tumor. Bahkan, sel tumor yang sudah mati tidak mudah berkembang menjadi sel kanker kembali.
Bukan cuma membantu mengatasi, kurkumin ini pun dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sel kanker, sehingga dapat menurunkan risiko terbentuknya penyakit kronis ini.
12. Mengatasi masalah kulit
Kunyit juga ternyata dapat memberikan manfaat untuk kesehatan kulit Anda. Kurkumin dalam bahan rempah ini diketahui bisa membantu mengatasi berbagai masalah kulit. Beberapa di antaranya dermatitis atopik, psoriasis, luka di kulit, penuaan, infeksi kulit, hingga kanker kulit.
Sumber : hellosehat.com
No comments