Mengagumkan, Ribuan Orang Bararak di Pangian
Setidaknya 2.000 orang berpakaian adat dan baju kuruang bararak di Pangian, Lintau. Sebuah baris yang lurus dan mengamumkan. Satu demi satu nagari di Luhak Nan Tuo ini, kembali menunjukkan konfigurasi Minangkabau yang indah.
Belum lama berselang, parade panjang warga Pandai Sikek membawa songket di desanya yang panoramik. Lalu kemudian dari Barulak dengan Pongek Lapuaknya. Juga bararak. Kini Pangian. Pesta tua rakyat Luhak Nan Tuo, Pacu Jawi, selalu ada di beberapa nagari.
Sekarang juga pacu kudo di Bukik Gombak sebuah pacuan tradisional yang berjalan bersama sejarah. Sebentar lagi juga pesta Galundi di Batu Taba yang sudah dikenal luas itu.
Di Pangian sejauh satu kilometer warga nagari itu, bararak dari balai adat ke kantor camat disaksikan ribuan pasangan mata. Inilah satu nagari satu ivent yang sudah berlangsung berkali-kali di Tanah Datar. Di Pangian terlaksana pada Sabtu (15/10) hingga sehari kemudian.
Acara ini menurut Ketua Panitia Pelaksana, Amuri Solaia bersama tokoh masyarakat setempat Hijrah, tadi, acara tersebut, tak sekadar satu ivent saja, melainkan membangkitkan kebersamaan bernagari.
Randang Baluik
Dalam acara di Pangian, ada moment membuat randang baluik, sesuatu yang biasa, tapi dilakukan dalam sebuah pesta rakyat, menjadi unik. Konon di sini awalnya kuliner itu pertama kali dibuat. Juga ada taringnya, namanya Ghondang Baluik. Tarinya saja ada, ini salah satu bukti, Pangian memang awal dari kuliner tersebut. Festival Pesona Pangian itu, takkan ada, jika warga di nagari itu tak mendukung. Karena mendukung itulah, sesuatu yang baru muncul di Tanah Datar. Banyak nagari yang berlomba untuk melaksanakan iven.
Belum lagi Silek Pangian yang tua dan terkenal itu dan melegenda ke banyak kawsan di Minang dan Melayu. Tak tahu, seberapa banyak sekarang pewaris silek tersebut.
Menurut Bupati Tanah Datar, Eka Putra, Pesona Budaya Pangian, merupakan satu dari 11 program unggulan wisata satu nagari satu iven di daerahnya. Bupati tentu saja bangga pada acara itu. Walinagari Pangian, Abdul Wahid, mengaku dengan acara seperti ini, banyak pusako usang yang muncul kembali.
Kadis Wisata Sumbar, Budi Luhur yang hadir dalam acara itu, memuji iven dimaksud. Ia sendiri adalah anak nagari Pangian. Ia tampak hadir bersama tokoh masyarakat, misalnya Shadiq Pasadigue.
Sumber : hariansinggalang.co.id
No comments