Mitos Tentang Jerawat yang Tak Perlu Dipercaya
Jerawat menjadi salah satu masalah kulit yang sering kali membuat ‘gemas’ penderitanya. Bagaimana tidak? Jerawat kadang masih bisa muncul sekalipun berbagai upaya sudah dilakukan. Faktanya, penyebab jerawat bersifat multifaktorial (banyak faktor pemicu), mulai dari hormonal, obat-obatan, makanan, stres, hingga infeksi.
Terlepas dari hal itu, kini Anda mesti lebih waspada. Pasalnya, semakin berkembangnya teknologi informasi, mitos jerawat pun ikut berkembang di masyarakat.
Oleh sebab itu, membedakan fakta dan mitos jerawat penting dilakukan agar Anda tidak salah dalam memilih cara penanganan. Berikut adalah daftar mitos jerawat yang sebaiknya tidak Anda percaya:
1. Jatuh Cinta Sebabkan Jerawat
Banyak yang mengaitkan perasaan jatuh cinta dengan kemunculan jerawat. Sayangnya, hal ini hanyalah mitos belaka. Jatuh cinta tidak ada kaitannya sama sekali dengan timbulnya jerawat.
Kemungkinan, mitos jerawat ini timbul akibat kesamaan waktu munculnya jerawat dan kemampuan untuk lebih memperhatikan lawan jenis. Ya, keduanya umumnya muncul kira-kira pada masa pubertas, ketika terjadi perubahan hormonal pada tubuh.
2. Jerawat Hanya Masalah Usia Remaja
Mitos ini tidak benar. Jerawat bisa timbul pada semua golongan usia, meskipun insiden terbesar memang terjadi pada masa remaja. Umumnya, penyebab jerawat adalah tersumbatnya folikel rambut akibat minyak maupun kulit mati atau kotoran.
Karena mitos jerawat ini tidak benar, kesimpulannya usia berapapun tetap disarankan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan kulitnya dengan baik. Dengan begitu, jerawat tidak perlu muncul.
3. Memencet Jerawat untuk Mempercepat Proses Penyembuhan
Ini merupakan mitos jerawat yang umum sekali terdengar. Jika Anda memencet atau menekan dengan paksa menggunakan tangan, bahkan alat yang tidak steril, peradangan justru akan semakin parah dan menjadikannya terlihat lebih buruk. Tak cukup sampai di situ, jerawat juga lebih mungkin menimbulkan bekas ketika meradang berat, apalagi ketika terkena infeksi tambahan.
Hindarilah menyentuh jerawat dan area sekitarnya. Cara terbaik adalah dengan mencuci wajah minimal dua kali sehari, keringkan dengan menepuk lembut, lalu oleskan krim anti-jerawat.
4. Obat Jerawat Menyebabkan Ketergantungan
Obat jerawat dianggap menyebabkan ketergantungan, sehingga membuat banyak orang menahan diri untuk mendapat pengobatan dari dokter. Padahal, mitos jerawat yang satu ini jelas tidak tepat. Ketahuilah bahwa obat jerawat tidak memicu ketergantungan, tetapi bisa mencegah timbulnya jerawat. Ketika sudah tidak dirawat dengan obat, maka wajar saja apabila jerawat muncul kembali.
Penting juga diingat, penanganan jerawat menggunakan obat dari dokter ini sebaiknya dikombinasikan dengan gaya hidup sehat. Bersamaan dengan penggunaan obat dan treatment kulit yang disarankan, perbaiki juga gaya hidup Anda.
Selain rajin membersihkan wajah, perbanyaklah konsumsi buah dan sayur, kurangi makanan manis, serta hindari stres. Ketika kondisi jerawat mengalami perbaikan, tentu obat jerawat tersebut akan dikurangi satu per satu oleh dokter apabila memungkinkan. Hal yang terpenting, tetap lakukan perawatan kulit dengan sebaik-baiknya.
5. Kulit Kering Tidak Mungkin Berjerawat
Mitos jerawat yang satu ini bisa membuat pemilik kulit kering menjadi kurang waspada. Padahal, jerawat masih bisa muncul pada kulit yang kering.
Memang benar bahwa jerawat lebih erat kaitannya dengan kelebihan minyak di wajah. Namun, jika kulit wajah tidak dibersihkan dengan teratur dari debu, kotoran, atau make up, jerawat bisa saja muncul, sekalipun kulit Anda kering.
6. Cokelat dan Makanan Berminyak Memperparah Jerawat
Hingga saat ini, kaitan antara makanan dan timbulnya jerawat masih membingungkan. Pasalnya, berbagai studi terkait hal ini memberikan hasil yang berbeda.
7. Gunakan Make Up Guna Menghindari Jerawat
Penggunaan make up tidak berkaitan langsung dengan pencegahan jerawat. Seorang pengguna make up, jika tidak hati-hati justru bisa mengalami jerawat yang lebih parah. Oleh sebab itu, mitos jerawat yang satu ini sebaiknya Anda abaikan.
Tidak ada larangan penggunaan make up pada wajah berjerawat. Namun, pilihlah produk yang ringan dan sesuai dengan jenis dan kondisi kulit. Pastikan untuk tidak lupa membersihkan wajah di penghujung hari. Jika tidak, sisa make up yang masih menempel di wajah dapat memicu jerawat.
8. Scrubbing Pasti Bermanfaat untuk Jerawat
Hati-hati, mitos jerawat ini bisa membuat kulit Anda justru rusak dan teriritasi! Scrubbing memang bisa bermanfaat, tetapi pada kondisi tertentu saja.
Kondisi kulit yang tebal serta tidak mudah kemerahan atau perih adalah dua kandidat yang tepat untuk scrubbing. Tindakan ini dapat membantu menghilangkan sel kulit mati yang bisa menyebabkan timbulnya jerawat.
Namun, pemilik kulit kering maupun kulit sensitif jangan sampai percaya pada mitos ini. Bila Anda melakukan scrubbing mekanik, hal ini justru berpotensi membuat kulit Anda menjadi semakin kering dan teriritasi.
9. Jerawat di Lokasi Tertentu Memiliki Makna Khusus
Faktanya, jerawat bisa timbul di mana saja selama ada folikel rambut dan faktor pemicu (minyak berlebih, kotoran, infeksi, maupun peradangan). Maka, jangan kaitkan lokasi jerawat dengan cerita-cerita non-medis.
10. Jerawat Selalu Dapat Sembuh dengan Sendirinya
Pada umumnya, jerawat memang bisa sembuh sendiri. Meski demikian, mitos jerawat yang satu ini tidak bisa Anda telan mentah-mentah. Pasalnya, ada kondisi ketika jerawat berkaitan dengan penyakit medis lain yang lebih berat sehingga membutuhkan pertolongan ahlinya. Kondisi ini justru bukan hal yang baik untuk dibiarkan. Selain itu, Anda perlu lebih berhati-hati dengan jenis jerawat yang bersifat sangat parah dan muncul secara mendadak saat usia dewasa.
Sumber : klikdokter.com
No comments