Header Ads

Header ADS

Tetap Bahagia Selama Berpuasa

Puasa tak hanya sekadar menahan haus dan lapar. Aktivitas ini juga ternyata menuntut kamu untuk menahan amarah. Tentu tidak mudah, karena perut yang kosong selama berjam-jam pasti membuat suasana hati mudah mengalami pasang surut. Pasti selalu saja ada hal-hal yang memancing naiknya emosi dan amarah, entah itu dari pekerjaan, ketika di perjalanan, atau hal lainnya.

Inilah mengapa ketika berpuasa, kamu tak hanya mengurangi gerakan untuk menghemat tenaga. Kamu juga akan lebih sedikit bicara demi menghindari semua hal yang akan memancing kemarahan. Meski begitu, sebetulnya menahan amarah dan membuat dirimu tetap bahagia selama puasa enggak sesulit yang kamu bayangkan kok. Mau tahu caranya? Simak yuk!

Melakukan Meditasi

Timbulnya amarah saat puasa ternyata tak hanya disebabkan oleh rasa lapar karena perut tak terisi. Kondisi ini juga bisa terjadi karena banyak hal lainnya, seperti kurang tidur, banyak pikiran, atau khawatir berlebihan yang cenderung mengarah pada munculnya stres dan depresi.

Nah, supaya hal-hal tersebut tidak membuat puasa yang kamu lakukan jadi sia-sia, cobalah isi waktu istirahat kamu dengan melakukan meditasi. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa meditasi ternyata menjadi salah satu cara yang cukup efektif untuk mengurangi stres dan depresi, lho. Tidak harus beryoga, cukup dengan melakukan kontrol pernapasan atau berfokus pada aktivitas yang akan kamu lakukan hari ini.

Terkena Sinar Matahari Pagi

Mau tetap bahagia selama puasa? Cobalah untuk membiarkan tubuh kamu terkena paparan sinar matahari pagi setiap harinya, termasuk hari libur. Jangan malas untuk bangun pagi meski kamu sedang berpuasa. Beranjaklah dari tempat tidur kamu untuk mendapatkan sinar matahari agar tetap bahagia selama puasa.

Kamu perlu tahu, sinar matahari pagi tak hanya baik untuk kulit karena merupakan sumber vitamin D alami. Aktivitas ini juga ternyata membantu mengurangi stres dan depresi yang sedang kamu alami. Kalau tubuh tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup, selain akan membuat kulit tampak kusam, kamu juga akan mudah stres.

Manjakan Diri dengan Pijat

Saat pikiran penat dan rasa kesal seakan tak ingin pergi menjauh, kamu tentu ingin sekali melakukan relaksasi supaya pikiran kembali segar. Nah, pijat menjadi alternatif yang bisa kamu coba. Tak hanya membantu mengendurkan otot dan saraf yang tegang saat kamu melakukan rutinitas yang begitu padat, sembari pijat kamu juga bisa melakukan aktivitas favorit, seperti membaca buku atau bahkan beristirahat dengan memejamkan mata.

Bahkan, sebuah penelitian yang dimuat di Psychological Bulletin mengemukakan bahwa rutin melakukan pijat untuk relaksasi mampu menurunkan tingkat depresi seseorang hingga 73 persen lho! Jadi, daripada malas-malasan di kamar, akan lebih baik kalau kamu relaksasi tubuh dan pikiran.

Menuliskan Hal-Hal Positif

Munculnya emosi dan amarah juga terjadi karena banyaknya hal-hal negatif yang memenuhi pikiran kamu. Inilah saat yang tepat untuk kamu merasa lebih bersyukur, supaya pikiran positif bisa menggantikan semua hal negatif dalam diri kamu. Caranya bagaimana? Mudah saja, tuliskan apa saja hal baik yang telah kamu alami dari bangun tidur hingga saat kamu hendak kembali terlelap.

Misalnya, kamu masih diberi kesehatan, kamu masih bisa bertemu dengan orang-orang atau melakukan semua kegiatan yang bermanfaat untuk orang lain. Jangan tuliskan hal buruk, karena akan membuat kamu mengingat kejadian yang tidak menyenangkan. Ini akan membuat kamu merasa lebih bahagia setiap harinya.

Berbuka Puasa dengan Teman atau Orang Tersayang

Merasa penat di rumah dan di kantor? Coba ajak sahabat atau pasangan kamu untuk berbuka puasa bersama di tempat favorit kamu. Dengan begitu, kamu bisa mengalihkan diri sejenak dari semua hal yang membuat kamu tidak nyaman. Tak hanya membuat kamu lebih bahagia, berbuka puasa bersama dengan orang-orang tersayang akan membuat kamu lebih akrab dan bisa saling bertukar informasi.

tasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri memastikan 16 tersangka kasus dugaan tindak pidana terorisme di Sumatera Barat (Sumbar) berasal dari kelompok Negara Islam Indonesia (NII). Hal itu disampaikan Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Anti Teror Polri, Kombes Pol Aswin Siregar dalam keterangannya dikutip Senin (28/3/2022). “(Seluruh tersangka) dari kelompok NII,” ucap Aswin. Namun, pihaknya belum dapat memberikan keterangan mendalam terkait peran masing-masing tersangka.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "16 Tersangka Teroris di Sumbar Berasal dari Kelompok NII", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2022/03/28/10131161/16-tersangka-teroris-di-sumbar-berasal-dari-kelompok-nii.
Penulis : Tatang Guritno
Editor : Diamanty Meiliana

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Sumber : hellosehat.com

No comments

Powered by Blogger.