Header Ads

Header ADS

Minum Kopi Setiap Hari Bisa Cegah Diabetes

 

Risiko mengembangkan penyakit diabetes seringkali menurun dari orangtua atau kakek nenek. Tapi sebelum bisa berkembang, diabetes selalu bisa dicegah sejak dini, terutama dalam hal memilih makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap hari.

Salah satu minuman yang mungkin menjadi favorit banyak orang ternyata juga punya manfaat mencegah diabetes. Minuman itu adalah kopi.

Sebuah penelitian yang dilakukan sekelompok ilmuwan dari Institute for Scientific Information on Coffee menemukan bahwa orang-orang yang minum tiga hingga empat cangkir kopi per hari memiliki risiko 25 persen lebih kecil terkena diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi 2 cangkir atau kurang. 

Hasil ini tidak terbatas pada kandungan kafein di dalam kopi karena mereka yang suka mengonsumsi kopi tanpa kafein (decaffeinated coffee) juga mengalami penurunan risiko diabetes pada tingkat yang sama.

Para peneliti dari Coffee & Health ini menganalisis 30 studi yang secara kumulatif memasukkan data hampir 1,2 juta peserta dan berteori bahwa konsumsi kopi memberi tubuh lebih banyak senyawa alami yang ditemukan di setiap cangkirnya, termasuk kafein, asam caffeic, trigonellin, dan kafestol. Masing-masing senyawa diyakini mampu memengaruhi pengendalian kadar gula darah dan memiliki efek anti-inflamasi dan antioksidan tinggi.

Penelitian juga mencatatkan bahwa minum kopi tanpa gula dapat mencegah hiperglikemia setelah makan, yang efeknya juga dapat membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2.

Dalam studi lain yang dilakukan terhadap orang dewasa non-diabetes juga menunjukkan bahwa minum kopi berkafein memiliki manfaat menjaga sensitivitas insulin, sementara kopi tanpa kafein meningkatkan fungsi sel beta pankreas. Dengan kata lain, baik minum kopi berkafein maupun tidak berkafein tetap bagus untuk tubuh, khususnya dalam mencegah diabetes.

Jadi, jika kamu termasuk orang yang suka minum kopi setiap hari, kamu bisa mencegah tubuh terserang diabetes,

Sumber : fimela.com

Kedelai kerap dihubungkan dengan penyakit diabetes dan jantung. Berdasarkan penelitian, kedelai bisa menurunkan risiko diabetes dan penyakit jantung. Kedelai, kacang-kacangan yang menyimpan banyak mineral dan vitamin. Baca Juga: 4 Jenis olahraga yang efektif menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh Salah satu kandungan mineral dalam kedelai adalah isoflavon yang dipercaya bisa menurunkan risiko diabetes dan penyakit jantung. Mengutip dari Sciencedaily.com, ilmuwan nutrisi yang dipimpin oleh Young-Cheul Kim di Universitas of Massachusetts Amherst mengidentifikasi hubungan antara kedelai dengan risiko diabetes serta penyakit jantung. Kim mengatakan makanan yang dikonsumsi memberikan dampak luar biasa pada kesehatan. Penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa diet bisa mengubah jumlah salinan gen tertentu yang mengarah pada perubahan biologis. Dalam percobaannya dengan sel tikus, Kim mempelajari bagaimana sel lemak berkembang dalam tubuh dan rekannya berfokus pada daidzein, salah satu dari dua isoflavon utama yang ditemukan dalam kedelai. Banyak pengamatan epidemiologi dan studi klinis manusia telah menunjukkan bahwa menambahkan kedelai ke dalam makanan dihubungkan dengan risiko diabetes yang lebih rendah serta peningkatan sensitivitas insulin, dan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah. Namun, sampai sekarang jaringan target langsung dan jalur molekuler kedelai yang memberikan efek anti-diabetes tidak dipahami dengan jelas. Kim bersama dengan rekan di Southern Illinois University, dan peneliti dari Universitas Tennessee dan Florida, sebelumnya telah menemukan bahwa isoflavon bisa mengurangi keparahan diabetes pada model hewan penyakit dengan meningkatkan aktivitas regulator transkripsi tertentu dalam jaringan lemak. Untuk studi saat ini, mereka berhipotesis bahwa daidzein dan metabolitnya, equol, adalah bagian dari proses aktivasi ini. Mereka menemukan bahwa daidzein dan equol meningkatkan diferensiasi adiposit, atau pembentukan sel lemak, melalui aktivasi regulator transkripsi kunci, reseptor yang sama yang memediasi efek sensitisasi insulin dari obat anti-diabetes. Jadi, daidzein dan equol daidzein dan equol tampaknya bekerja dengan cara yang sama seperti obat anti-diabetes yang saat ini ada di pasaran. Temuan mereka dipublikasikan dalam Journal of Nutritional Biochemistry versi online September. “Hasil kami menunjukkan bahwa isoflavon kedelai memberikan efek anti-diabetes dengan menargetkan faktor transkripsi spesifik sel lemak dan molekul pensinyalan hilir yang penting untuk penyerapan glukosa dan dengan demikian sensitivitas insulin,” catat Kim. Temuan baru tersebut membantu memahami mekanisme seluler. Yaitu, bagaimana senyawa aktif biologis dalam kedelai ini berinteraksi untuk mengatur dan memulai fungsi metabolisme dan biologis. Hasil menunjukkan bahwa daidzein dan equol meningkatkan diferensiasi adiposit dengan mengaktifkan reseptor spesifik. Respon hilir termasuk peningkatan ekspresi tiga protein, menghasilkan peningkatan penyerapan glukosa dan sensitivitas insulin. “Meskipun beberapa detail masih harus dikerjakan, data kami memberikan dasar molekuler tambahan untuk mekanisme aksi sensitisasi insulin oleh isoflavon kedelai,” kata Kim. “Temuan baru ini membantu mengisi kesenjangan kritis antara pengamatan epidemiologis dan studi klinis tentang manfaat anti-diabetes dari diet kedelai.” tambahnya. Studi masa depan akan memperluas pekerjaan ke kultur utama sel manusia melalui kolaborasi dengan para peneliti di Pioneer Valley Life Science Institute dan Baystate Medical Center di Springfield. Jika direplikasi, penelitian dapa


Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Penelitian: Kedelai efektif menurunkan risiko diabetes dan penyakit jantung", Klik untuk baca: https://kesehatan.kontan.co.id/news/penelitian-kedelai-efektif-menurunkan-risiko-diabetes-dan-penyakit-jantung.


Editor: Tri Sulistiowati |  Reporter: Tri Sulistiowati


 

Kedelai kerap dihubungkan dengan penyakit diabetes dan jantung. Berdasarkan penelitian, kedelai bisa menurunkan risiko diabetes dan penyakit jantung. Kedelai, kacang-kacangan yang menyimpan banyak mineral dan vitamin. Baca Juga: 4 Jenis olahraga yang efektif menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh Salah satu kandungan mineral dalam kedelai adalah isoflavon yang dipercaya bisa menurunkan risiko diabetes dan penyakit jantung. Mengutip dari Sciencedaily.com, ilmuwan nutrisi yang dipimpin oleh Young-Cheul Kim di Universitas of Massachusetts Amherst mengidentifikasi hubungan antara kedelai dengan risiko diabetes serta penyakit jantung. Kim mengatakan makanan yang dikonsumsi memberikan dampak luar biasa pada kesehatan. Penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa diet bisa mengubah jumlah salinan gen tertentu yang mengarah pada perubahan biologis. Dalam percobaannya dengan sel tikus, Kim mempelajari bagaimana sel lemak berkembang dalam tubuh dan rekannya berfokus pada daidzein, salah satu dari dua isoflavon utama yang ditemukan dalam kedelai. Banyak pengamatan epidemiologi dan studi klinis manusia telah menunjukkan bahwa menambahkan kedelai ke dalam makanan dihubungkan dengan risiko diabetes yang lebih rendah serta peningkatan sensitivitas insulin, dan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah. Namun, sampai sekarang jaringan target langsung dan jalur molekuler kedelai yang memberikan efek anti-diabetes tidak dipahami dengan jelas. Kim bersama dengan rekan di Southern Illinois University, dan peneliti dari Universitas Tennessee dan Florida, sebelumnya telah menemukan bahwa isoflavon bisa mengurangi keparahan diabetes pada model hewan penyakit dengan meningkatkan aktivitas regulator transkripsi tertentu dalam jaringan lemak. Untuk studi saat ini, mereka berhipotesis bahwa daidzein dan metabolitnya, equol, adalah bagian dari proses aktivasi ini. Mereka menemukan bahwa daidzein dan equol meningkatkan diferensiasi adiposit, atau pembentukan sel lemak, melalui aktivasi regulator transkripsi kunci, reseptor yang sama yang memediasi efek sensitisasi insulin dari obat anti-diabetes. Jadi, daidzein dan equol daidzein dan equol tampaknya bekerja dengan cara yang sama seperti obat anti-diabetes yang saat ini ada di pasaran. Temuan mereka dipublikasikan dalam Journal of Nutritional Biochemistry versi online September. “Hasil kami menunjukkan bahwa isoflavon kedelai memberikan efek anti-diabetes dengan menargetkan faktor transkripsi spesifik sel lemak dan molekul pensinyalan hilir yang penting untuk penyerapan glukosa dan dengan demikian sensitivitas insulin,” catat Kim. Temuan baru tersebut membantu memahami mekanisme seluler. Yaitu, bagaimana senyawa aktif biologis dalam kedelai ini berinteraksi untuk mengatur dan memulai fungsi metabolisme dan biologis. Hasil menunjukkan bahwa daidzein dan equol meningkatkan diferensiasi adiposit dengan mengaktifkan reseptor spesifik. Respon hilir termasuk peningkatan ekspresi tiga protein, menghasilkan peningkatan penyerapan glukosa dan sensitivitas insulin. “Meskipun beberapa detail masih harus dikerjakan, data kami memberikan dasar molekuler tambahan untuk mekanisme aksi sensitisasi insulin oleh isoflavon kedelai,” kata Kim. “Temuan baru ini membantu mengisi kesenjangan kritis antara pengamatan epidemiologis dan studi klinis tentang manfaat anti-diabetes dari diet kedelai.” tambahnya. Studi masa depan akan memperluas pekerjaan ke kultur utama sel manusia melalui kolaborasi dengan para peneliti di Pioneer Valley Life Science Institute dan Baystate Medical Center di Springfield. Jika direplikasi, penelitian dapat melanjutkan ke pekerjaan lebih lanjut dalam sistem seluruh tubuh.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Penelitian: Kedelai efektif menurunkan risiko diabetes dan penyakit jantung", Klik untuk baca: https://kesehatan.kontan.co.id/news/penelitian-kedelai-efektif-menurunkan-risiko-diabetes-dan-penyakit-jantung.

Editor: Tri Sulistiowati |  Reporter: Tri Sulistiowati


No comments

Powered by Blogger.